Skintific Skintific Skintific

Masyarakat Wonosobo Dikenalkan Kelola Sampah Organik dengan Metode Ember Tumpuk Dua Tabung

Masyarakat Wonosobo Dikenalkan Kelola Sampah Organik
banner 468x60

Wonosobo – Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus mendorong masyarakat untuk mengelola sampah organik secara mandiri sebagai langkah menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu metode yang kini diperkenalkan adalah pengelolaan sampah organik dengan menggunakan metode ember tumpuk dua tabung, yang dinilai praktis dan efisien untuk skala rumah tangga.

Metode ini melibatkan penggunaan dua ember yang ditumpuk secara vertikal, di mana ember bagian atas berfungsi sebagai tempat penguraian sampah organik, sementara ember bagian bawah berfungsi menampung cairan hasil penguraian, yang sering disebut lindi. Cairan ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik untuk tanaman, menambah nilai manfaat dari pengelolaan sampah rumah tangga.

“Kami berharap metode ini bisa membantu masyarakat Wonosobo mengurangi volume sampah organik yang berakhir di TPA sekaligus menghasilkan kompos yang bermanfaat bagi lingkungan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wonosobo, Budi Santoso, dalam acara sosialisasi pengelolaan sampah organik yang digelar pada Senin (13/05/2025).

Selain ramah lingkungan, metode ember tumpuk dua tabung ini juga memiliki beberapa keunggulan, seperti proses penguraian yang lebih cepat, mudah diterapkan, serta meminimalkan bau tidak sedap. Metode ini juga tidak membutuhkan lahan luas, sehingga cocok untuk masyarakat perkotaan atau yang memiliki keterbatasan ruang.

Pemerintah berharap dengan diterapkannya metode ini secara luas, masyarakat bisa lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi dampak perubahan iklim, serta memperkuat ketahanan pangan lokal melalui pemanfaatan pupuk organik hasil penguraian sampah rumah tangga.

“Mari bersama-sama menjaga lingkungan kita dengan mulai mengelola sampah dari rumah,” tambah Budi, mengajak warga untuk ikut serta dalam gerakan hijau ini.